Sunday 22 November 2015

SYIAH

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Pengertian Syi’ah
Syi’ah adalah kaum pembela Ali bin Abu Thalib, bahkan bisa di katakan kaum fanatik Ali, walaupun Rasulullah tidak pernah berwasiat tentang siapa yang menjadi khalifah setelah beliau wafat, baik kepada Ali maupun yang lain namun kepercayaan umat semakin kacau setelah Rasulullah S. A. W. wafat, diantaranya adalah kaum yang menganggap Ali sebagai khalifah setelah Rasulullah wafat kaum tersebut menamakan diri sebagai kaum “Syi’ah”.
B. Pandangan Syi’ah
Kaum Syi’ah menganggap Ali sebagai khalifah setelah Rasulullah wafat karena berpegang dengan beberapa hal yatu :
1.      Beliau adalah kerabat yang paling dekat kepada Nabi sesudah Abbas.
2.      Beliau adalah sahabat yang lebih dahulu masuk islam.
3.      Beliau menghadiri segala peperangan Rasulullah S. A. W.
4.      Beliau adalah seorang pahlawan yang berani, seorang pahlawan yang kuat, seorang pemuka yang verdas terutama dalam bidang hukum.
5.      Beliau adalah suami Fathimah Az-Zahra puteri Rasulullah S. A. W.
6.      Beliau adalah orang yang mempunyai keistimewaan baik dalam bidang fisik maupun mental.


1
 
 


BAB II
SYI’AH DAN SEJARAHNYA
A. Berdirinya Syi’ah
Syi’ah sebenarnya sudah berdiri sejak Rasulullah wafat, namun belum terlalu kuat karena masih banyak yang menganggap Abu Bakar lebih layak sebagai khalifah setelah Rasulullah wafat, begitu juga setelah Abu Bakar wafat, masih banyak yang menganggap bahwa Usman lebih layak menggantikan Abu Bakar sebagai Khalifah, pada awalnya tidak jauh berbeda dengan khalifah sebelumnya Usman pun  di setujui untuk menjadi khalifah bahkan Usman paling lama menjabat sebagai khalifah beliau duduk di singgasana khalifah selama dua belas tahun, namun hanya dalam waktu enam tahun kekhalifahan Usman berjalan dengan tenang, karena setelah itu kritik-kritik dan api fitnah mulai menyala di tubuh islam yang di bangun oleh segolongan kaum yang bukan islam, dengan dalih Usman telah mengangkat kerabat-kerabatnya untuk menjadi khalifah, setelah enam tahun berikutnya Usman memerintah dengan ketidak tenangan Akhirnya Usmanpun terbunuh oleh mereka.
Setelah khalifah Usman terbunuh tubuh islam terpecah menjadi tiga bagian yaitu :
1.                        Golongan Khawarij yaitu golongan yang menyalahkan Ali bahkan menganggap Ali keluar dari Islam.
2.                       

2
 
Golongan Syi’ah yaitu golongan setia kepada Ali, menerima tahkim dan mereka mempunyai pendirian sendiri dalam masalah imamah.
3.                        Golongan Jumhur yaitu golongan yang tidak menyebelah kepada Syi’ah ataupun Khawarij.
B.     Perjalanan Kaum Syi’ah
Setelah Khalifah Utsman wafat penolong-penolong Ali mengangkat Ali sebagai Khalifah.
Di kala mu’awiyah menuntut bela Usman terjadilah beberapa peperangan dengan Ali yang berakhir dengan perang siffin. Perinsip pihak Alipun menempuh corak baru, karena banyak orang zindiq, orang munafik, yang bermaksud memusnahkan Islam dengan menimbulkan kepercayaan bahwasanya khalifah adalah hak Ali dengan wasiat dari Nabi sendiri, karenanya mereka menamakan Ali “Al-Washiy” mereka menganggap Abu Bakar, Umar dan Usman dzalim karena merebut hak Ali sebagai khalifah, padahal Alipun tidak membenarkan hal itu dan Ali tidak pernah menerangkan bahwa dirinya mendapat wasiat dari Nabi.
Sesudah Ali wafat mereka berselisih tentang siapa yang akan di angkat menjadi khalifah dari anak-anak Ali, ada yang mengangkat anak Ali yang tertua yaitu Muhamad ibnu Al-Hanafiah ada juga yang mengangkat anak-anak Fathimah.
Ringkasnya golongan Syi’ah pecah menjadi tiga golongan yaitu :
1.      Golongan Kaisaniyah mereka mengangkat Muhammad ibn Hanafiah.
2.      Golongan Imamiyah Ja’fariyah. Mereka mengangkat ja’far as-Shiddiq.
3.      Golongan Imamiyah Zaidiyah. Mereka mengangkat Zaid ibn Ali Zainul Abidin ibn Al-Husain.

3
 
 


BAB III
AKIDAH – AKIDAH KAUM SYI’AH
1.  Raj’ah
Mereka yang menganut aqidah ini ber i’tiqad bahwa Ali belum meninggal, beliau masih hidup bersembunyi dan Ali akan kembali mengembangkan keadilan di muka bumi. Maka mereka ber i’tiqad bahwa imam mereka harus dari keturunan Ali.
2.      Nubuwah
Diantara aqidah yang di yakini kaum Syi’ah adalah Nubuwah yaitu mereka menganggap Ali adalah seorang Nabi setelah Rasulullah wafat, bahkan ada yang berpendapat bahwa Jibril seharusnya datang kepada Ali tetapi keliru datang kepada Muhammad, diantara golongan ini ada yang memaafkan Jibril karena Ali mirip dengan Muhammad S. A. W. tetapi ada juga yang mencela Jibril dan mengkafirkan Jibril.
3.      Uluhiyah
Aqidah ini adalah aqidah yang paling berbahaya yaitu mengaggap Ali adalah Tuhan. Yang berpendapat seperti ini adalah kawan-kawan Saba’ al-Himjari, menurut riwayat mereka pernah datang kepada Ali dan mengatakan kepadanya : Engkau adalah Dia (anta-Hua) lalu Ali bertanya  : siapa Dia? Mereka menjawab : Engkau adalah Allah. Ali menganggap bahwa perbuatan mereka ini sudah terlalu melewati batas. Karena itu Ali membakar mereka hidup-hidup. Di antara golongan Syi’ah juga ada yang berpendapat bahwa Muhammad.S.A.W adalah Tuhan.

4
 
 


4.      Taqiyah.
Mereka juga menganut aqidah Taqiyah yaitu sifat yang bermuka dua, untuk memelihara dari penganiyayaan, mereka menampakkan ketaatan pada pimpinan, tapi di belakang merak mengembangkan di’ayahnya. Setelah jumlah mereka banyak mereka berontak pada penguasa yang memimpin pada saat itu.

















5
 
 


BAB IV
KESIMPULAN
Karena Ali sendiri tidak pernah meresmikan atau membenarkan aqidah aqidah Syi’ah maka kemungkinan besar bahwa madzhab Syi’ah adalah tirai yang di belakangnya berdiri musuh-musuh Islam, untuk menghancurkan islam dari dalam, mereka terdiri dari bangsa Persia, Yahudi, Romawi, dan lain-lain. Karena mereka pernah mempunyai pemerintahan yang kuat namun tertundukkan oleh bangsa Arab setelah Islam muncul, mereka tidak bisa menerima kekalahan, dan sangat tidak suka mengikuti pemerintahan bangsa Arab yang di pimpin oleh umat Islam, maka mereka berusaha merobohkan pemerintahan Islam untuk mengembalikan kekuasaan mereka.
Mereka memilih cara tipu daya dan mengadu umat itu karena mereka tidak kuat untuk melawan kokohnya kekuatan Umat Islam .
Menurut keterangan para ahli sejarah, fitnah atau kekacauan ini terjadi di timbulkan oleh seorang Yahudi yang bernama Abdullah ibn Saba’ yang mencintai Ali secara berlebihan, dialah yang mengatakan bahwa Allah hinggap di tubuh Ali dan dia pula yang menimbulkan pemberontakan terhadap Usman.






6
 
 


DAFTAR PUSTAKA

M. Taib Thahir Abdul mu’in, K. H. Prof ; Ilmu Kalam, Widjaya Jakarta, 1992
M. Hasbi Ash Shiddieqy, Sejarah Perkembangan Hadits, Bulan Bintang, Jakarta 1973
DR. Rosihon Anwar, M. Ag ; Akidah Akhlak, CV. Pustaka Setia Bandung, 2008















7
 
 


DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………...…………………………………………… ……….i
Daftar Isi……………………………………………………………………………...ii

BAB I
Pendahuluan ………………………………..……………………….…...…………..1
A.    Pengertian Syi’ah…...……………………………………………………………..1
B.     Pandangan Syi’ah             …...……………………………………………………………1

BAB II
Syi’ah dan Sejarahnya………………………………………………………………2
A. Berdirinya Syi’ah……………………………...…………………………………...2
B. Perjalanan Kaum Syi’ah……………………………………………………………3

BAB III
Akidah-akidah Syi’ah……………………….……………………………………….4
1. Raj’ah……………………………………………………………………………….4
2. Nubuwah……………………………………………………………………………4
3. Uluhiyah……………………………………………………………………...…….4
4. Taqiyah……………………………………………………………………………..5

BAB IV
Kesimpulan…………………………………………………………………………...6

Daftar Pustaka……………………………………………………………………….7














ii
 
 


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadlirat Rabbi yang telah memberikan ni’mat tidak terkira termasuk ni’mat iman dan islam yang masih penulis rasakan walaupun perbedaan pendapat dan golongan-golongan islam semakin bermunculan.
Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah, penulis juga ingin menambah pengetahuan dengan mengkaji dari mana asal muasal Islam terpecah menjadi beberapa corak pemikiran sehingga penulis mengangkat tema dengan salah satu golongan yang muncul pertama yaitu “Syi’ah”.
Karena terlalu sedikitnya Ilmu pengetahuan penulis maka mohon kritik dan saran jika terdapat tulisan yang kurang di pahami dan tidak sesuai dengan kejadian ataupun pemikiran pembaca, supaya bisa menjadi pelajaran dan menambah pengetahuan bagi penulis.
Tidak lain harapan penulis adalah semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk menjadi dasar gambaran tentang tema yang kami angkat.

         Wassalam
Penulis






i
 
 

No comments:

Post a Comment