Monday 23 November 2015

DAMPAK MASIF KORUPSI

BAB I

                                           PENDAHULUAN
A.Latar  belakang
Dalam kehidupan sehari hari, sering kali kita melihat dan mendengar berita tentang korupsi, ,baik yang di peroleh melalui media cetak maupun media eletronik. Hampir setiap hari kita di suguhi kabar berita tentang korupsi,.hingga masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan kata korupsi.
Istilah korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptus atau corruption yang berarti menyalah gunakan atau menyimpang . Didalam kamus besar bahasa Indonesia korupsi adalah tindakan yang menyebabkan negara menjadi bangkrut dengan pengaruh luar biasanya seperti hancurnya perekonomian,,pelayanan kesehatan tidak memadai , rusaknya sistem pendidikan , dan lain sebagainya *
Praktek korupsi yang terjadi di wilayah Indonesia sudah ada pada jaman kerajaan Majapahit yaitu sekitar abad ke 14-15 M. Dan ternyata praktek korupsi itu terus berlangsung hingga sekarang di abad modern ini. Dalam perjalananya dari masa ke masa praktek korupsi mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas . Modus operandi yang dilakukan oleh para pelaku korupsi  ( koruptor ) juga semakin beragam dan semakin canggih,sehingga sulit untuk di awasi dan di deteksi.
Korupsi di negeri Indonesia ini, sudah merambah di berbagai lembaga, departement,instansi serta wilayah lainnya dan tidak hanya terjadi di tingkat pusat saja tetapi sampai tingkat pedesaan ,baik dalam  skala kecil yang bernilai ribuan rupiah sampai dalam skala besar yang bernilai triliunan rupiah,baik dilakukan secara perorangan maupun berkelompok.
Pemerintah berupaya menghilangkan atau paling tidak mengurangi perbuatan korupsi dengan mendirikan lembaga - lembaga yang menangani masalah korupsi seperti : KPK , Kejaksanan Agung, Tipikor,  dan lain lain ,juga ada banyak organisasi milik swasta yang bertugas mengawasi perilaku korupsi , seperti : ICW , Indinesian  transparency, Pepsi ( Pemantau prilaku korupsi  ) Dll . Akan tetapi korupsi tidak


*  David Wijaya , S.E,M.M …pendidikan anti korupsi ,penerbit :indeks Jakarta 2014  hal.4        

1
kunjung berhenti malah makin menjadi jadi . Ada yang mengibaratkan kalau dulu korupsi dilakukan di bawah meja apa yang terjadi sekarang korupsi tidak hanya di lakukan di bawah meja tetapi bahkan mejanyapun ikut di korupsi .
Tingkat korupsi yang sudah sampai sedemikian itu,jelas memerlukan penanganan yang serius dari semua komponen bangsa ,tidak hanya di tangani oleh satu kelompok / komponen saja.Jika korupsi yang sedemikian itu di biarkan maka Indonesia tidak akan mencapai kemajuan seperti yang di harapkannya.Rakyat Indonesia akan menjadi miskin dan menderita,karena korupsi yang seperti itu membuat pelayanan publik menjadi buruk dan selalu beraroma penyuapan serta penyediaan sarana & prasarana juga menjadi buruk karena anggarannya menjadi berkurang, kemudian harga barang-barang kebutuhan menjadi mahal dll. 
Inilah gambaran nyata yang terjadi di Indonesia. Sungguh sesuatu yang ironis dan menyedihkan di Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia ternyata korupsinya sampai sedemikian itu .

Dalam makalah yang di sampaikan ini kami mencoba mengulas suatu persoalan yang terkait dengan masalah korupsi,harapan kami mudah mudahan dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

B.     Rumusan masalah

a.    Apakah dampak masif korupsi akan berimplikasi terhadap  keadaan ekonomi suatu negara ?
b.    Apakah dampak masif korupsi akan berimplikasi terhadap sosial dan kemiskinan masyarakat ?
c.    Apakah dampak masif korupsi akan berimplikasi terhadap  birokrasi pemerintahan ?
d.   Apakah dampak masif korupsi akan berimplikasi terhadap  politik & demokrasi ?
e.    Apakah dampak masif korupsi akan berimplikasi terhadap  penegakan hukum ?
f.     Apakah dampak masif korupsi akan berimplikasi terhadap  pertahanan & keamanan?
g.    Apakah dampak masif korupsi akan berimplikasi terhadap  kerusakan lingkungan ?

C.    Tujuan :
a.       Mahasiswa mengetahui akibat perbuatan korupsi
b.      Mahasiswa dapat memiliki empati pada korban korupsi
c.       Mahasiswa mampu menghindari perbuatan dan perilaku korupsi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.DAMPAK MASIF KORUPSI

Sebelum kami mengurai tentang dampak  masif korupsi,terlebih dahulu kami menjelaskan makna dan pengertian mengenai dampak masif korupsi .
      Dampak    : akibat  yang timbul / yang terjadi
      Masif        : sesuatu yang terjadi secara besar besaran atau yang terjadi dalam skala luas
      Korupsi    : menyalahgunakan atau menyimpang .
                  Dampak masif korupsi maksudnya adalah akibat yang ditimbulkan dari perbuatan korupsi yang dilakukan dalam skala luas yang terjadi di semua lembaga dari tingkat atas sampai tingkat bawah serta besarnya nilai korupsi yang di lakukan hingga dapat merusak atau bahkan menghancurkan sendi- sendi kehidupan di berbagai bidang baik ekonomi, sosial, pendidikan,budaya ,hankam dll.
                  Ada dua faktor yang menyebabkan timbulnya perbuatan korupsi yaitu : faktor internal dan faktor external  
1..Faktor internal disebabkan oleh diri manusia sendiri
2. Faktor external adalah disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang di hadapi manusia
1. Faktor  internal di sebabkan karena:
a.Sifat tamak atau rakus manusia.
            b.moral yang kurang kuat .
            c.gaya hidup konsumtif, serta  bisa juga di dorong oleh keinginan keluaraga.
            d.Dll
2. Faktor  external di sebabkan karena :
a.    Aspek sikap masyarakat yang pasif terhadap korupsi.
b.   Kebutuhan ekonomi yang mendesak untuk dipenuhi.
c.    Kepentingan politik dalam rangka meraih dan atau mempertahankan kekuasaan.
d.   Dll
.3
B. DAMPAK MASIF KORUPSI TERHADAP EKONOMI
            Korupsi memiliki berbagai efek penghancuran yang hebat ( on enermous detruction effects ) terhadap berbagai sisi kehidupan bangsa dan Negara,khususnya dari sisi ekonomi sebagai pendorong utama kesejahteraan rakyat.
Berbagai macam dampak masif korupsi terhadap permasalahan ekonomi adalah :
1.        Lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi
            Korupsi bertanggung jawab terhadap lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi dalam negeri. Korupsi juga  mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi dan ketidak efisienan yang tinggi. Dalam sektor privat,korupsi meningkatkan ongkos niaga karena kerugian dari pembayaran illegal, ongkos management dalam negoisasi dengan pejabat korup juga menjadi mahal,dan resiko pembatalan perjanjian jika sewaktu – waktu ada penyelidikan dari pihak berwenang. Investasi di negeri yang korup juga menjadi mahal karena adanya  biaya siluman, hal ini membuat para investor menjadi enggan melakukan investasi dan memilih negara lain.sebagai tempat investasi sehingga negara yang korup di tinggalkan / dijauhi oleh para investor,padahal sebenarnya investor itu ikut membantu mendorong laju pertumbuhan ekonomi suatu negara.

2.        Penurunan Produktifitas
Negara yang korup menimbulkan produktifitas  yang semakin menurun.Hal ini terjadi seiring dengan terhambatnya  sektor  industri dan produksi yang semestinya berkembang lebih baik atau dapat melakukan pengembangan dalam kapasitasnya. Penurunan produktifitas ini akan menyebabkan permasalahan yang cukup rumit seperti tingginya angka PHK dan meningkatnya angka pengangguran , yang akhirnya akan terjadi kemiskinan masyarakat yang cukup meluas.

3.        Rendahnya  kualitas barang  dan jasa bagi publik
Rusaknya  jalan- jalan , ambruknya jembatan,tergulingnya kereta api dan yang lainnya adalah contoh nyata bahwa di negara kita ini kualitas barang dan jasa sangatlah rendah. Pejabat birokrasi yang korup akan menambah kompleksitas  permasalahan dalam proyek pembangunan yang ada , karena mereka menyembunyikan berbagai perbuatan korup yang dilakukannya.

4.        Menurunnya pendapatan Negara dari sektor  pajak
Di Indonesia di kenal dengan berbagai macam pajak seperti : Pajak penghasilan (PPh) , pajak bumi dan bangunan  ( PBB), pajak penambahan nilai (PPn) dan masih banyak lagi yang lainnya .

.4
Selain sebagai  pendapatan  negara , pajak juga berfungsi sebagai stabilitas harga sehingga dapat digunakan untuk mengendalikan  inflasi . Kondisi penurunan pendapatan dari sektor pajak karena adanya kenyataan bahwa banyak sekali pegawai dan pejabat pajak yang bermain kotor ( KKN ).untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan memperkaya diri sendiri.
Apakah jumlahnya ribuan atau milyaran,dampaknya terhadap ekonomi Negara  yang sedang berkembang seperti Indonesia sangatlah besar , hilangnya penghasilan dalam skala tersebut dapat mengurangi kemampuan pemerintah untuk menyediakan kebutuhan – kebutuhan dasar dan layanan kepada warganya. **

5.        Meningkatnya hutang Negara
Korupsi yang terjadi di Indonesia akan meningkatkan hutang luar negeri yang sudah semakin besar, konon  sekarang  ini  setiap  bayi  yang lahir di Indonesia langsung menanggung hutang  negara  sebesar  tujuh  juta rupiah.

C . DAMPAK  MASIF  KORUPSI TERHADAP  SOSIAL DAN KEMISKINAN   MASYARAKAT

Dampak  sosial akibat korupsi tidak diragukan lagi yaitu  menyuburkan berbagai jenis kejahatan dalam masyarakat. Menurut  Alatas,melalui praktek korupsi , sindikat kejahatan atau penjahat perorangan dapat dengan leluasa melanggar hukum,menyusupi berbagai organisasi  negara  dari  tingkat  pusat  sampai  tingkat  bawah.Menurut transparency internasional , terdapat  pertalian  erat  antara  jumlah korupsi dan jumlah kejahatan . Rasionalnya, ketika angka korupsi  meningkat, maka angka kejahatan yang terjadi juga meningkat.Sebaliknya,ketika angka korupsi berhasil di kurangi,maka kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum (law enforcement ) juga meningkat , sehingga bisa  dikatakan  mengurangi korupsi secara tidak langsung dapat mengurangi kejahatan dalam masyarakat .



** IAN McWALTERS,SC   Memerangi Korupsi /penerbit:JPBooks Jl.karah agung 45 Surabaya hal.274

.5
Beberapa hal di bawah ini adalah dampak sosial akibat korupsi :
1.        Mahalnya harga jasa dan pelayanan publik   
Praktek korupsi yang terjadi menciptakan biaya ekonomi yang tinggi,beban yang ditanggung para pelaku ekonomi akibat korupsi disebut high economy.Kondisi ekonomi biaya tinggi ini berimbas pada mahalnya jasa dan pelayanan publik,karena harga yang ditetapkan harus dapat menutupi kerugian pelaku ekonomi akibat besarnya modal yang dilakukan karena penyelewengan yang mengarah ke tindak korupsi.

2.        Pengentasan Kemiskinan Berjalan Lambat
Pengentasan kemiskinan dirasakan sangat lambat.hal ini terjadi karena berbagai sebab seperti lemahnya koordinasi antar  lembaga dan instansi  dalam pendataan dan
pendanaan dimana akan membuat masyarakat sulit mendapatkan akses ke lapangan kerja yang di sebabkan latar belakang pendidikan semata, karena untuk masuk kerja masyarakat harus punya uang untuk menyuap oknum pejabat , sedangkan bagi yang tak punya uang tidak mendapatkan pekerjaan.

3.        Terbatasnya  Akses bagi Masyarakat Miskin
Korupsi membuat semua harga melambung tinggi dan semakin tidak terjangkau oleh rakyat miskin,kondisi ini mengakibatkan  rakyat miskin semakin tidak bisa mendapatkan berbagai macam akses yang di butuhkan dalam kehidupannya,sehingga mereka lebih mendahulukan mendapatkan bahan pokok dari pada menyekolahkan anak atau untuk berobat.

4.        Meningkatnya Kriminalitas
Melalui praktek korupsi dapat menyuburkan berbagai jenis kejahatan dalam masyarakat , seperti :
a.      Sindikat kejahatan  atau para penjahat leluasa melanggar hukum
b.      Proteksi terhadap kelompok kejahatan karena polisi yang korup gampang sekali di suap,untuk menyediakan proteksi terhadap berbagai macam kejahatan.



.6
5.        Solidaritas Yang Semakin Langka
Korupsi yang begitu masif akan membuat masyarakat merasa tidak mempunyai pegangan yang jelas dalam menjalankan kehidupan sehari – hari  dan akhirnya masyarakat semakin lama menjadi masyarakat  individualis  yang mementingkan dirinya dan keluarganya.

D.      DAMPAK  MASIF  KORUPSI  TERHADAP  BIROKRASI  PEMERINTAHAN

1.        Matinya Etika Sosial Politik

       Korupsi bukan suatu tindak pidana biasa karena ia merusak sendi – sendi kehidupan yang paling dasar yaitu etika sosial bahkan kemanusiaan.Kejujuran sudah
tidak ditegakkan lagi,Kejujuran yang dihadapi dengan kekuatan politik adalah sesutu yang tidak mendidik dan justru bertentangan dengan etika dan moralitas.
Melindungi seorang koruptor dengan kekuatan politik adalah salah satu indikasi besar runtuhnya etika sosial politik.

2.        Tidak efektifnya peraturan dan perundang – undangan
            Dewasa ini banyak sekali seseorang yang memiliki perkara atau permasalahan tetapi ingin diposisikan sebagai pihak yang benar. Oleh sebab itu banyak upaya yang dilakukan oleh seseorang dalam memenangkan perkaranya seperti menyuap hakim, memberi iming – iming gratifikasi bahkan sampai kepada ancaman nyawa. Disisi aparat hukum,semestinya menyelesaikan masalah haruslah secara fair dan tanpa ada unsur  pemihakan , seringkali para pejabat mengalahkan integritasnya dengan menerima suap,iming-iming ,gratifikasi atau apapun untuk memberikan  kemenangan pada kelompok tertentu sehingga peraturan dan perundang – undangan yang berlaku  menjadi mandul karena setiap perkara selalu di selesaikan dengan korupsi.





.7
3.        Birokrasi Tidak Efisien   
Menurut survey Oleh PERC menunjukan bahwa Indonesia menempati peringkat kedua dengan birokrasi terburuk di Asia . Banyak investor yang tertarik menanamkan modalnya di Indonesia ,namun untuk mendapatkan perizinan usaha dan investasi harus melalui birokrasi yang berbelit – belit. Pada akhirnya suap adalah jalan yang banyak di tempuh oleh para pengusaha untuk memudahkan izin usaha mereka,maka sebaiknya birokrasi di Indonesia harus dibenahi.  

E.       DAMPAK MASIF KORUPSI TERHADAP POLITIK DAN DEMOKRASI

1.        Munculnya Kepemimpinan Korup
Perbuatan Koruptif atau tindak korupsi dilakukan dari tingkat yang paling bawah dimana konstituen didapatkan dan berjalan karena adanya suap yang diberikan oleh calon-calon pemimpin partai,bukan karena simpati atau percaya  terhadap kemampuan dan kepemimpinannya. Hubungan transaksional sudah berjalan dari dulu sehingga  memunculkan pemimpin yang  korup.

2.        Hilangnya Kepercayaan Publik pada Demokrasi
Hal ini terjadi dikarenakan tindak korupsi yang besar-besaran yang dilakukan oleh petinggi pemerintah ,legislative atau petinggi partai politik. Kondisi ini mengakibatkan berkurangnya bahkan hilangnya kepercayaan publik terhadap pemerintah yang sedang berjalan.

3.        Menguatkan Plutokrasi
Plutokrasi adalah sistem  politik yang dikuasai pemilik modal / kapitalis .Akibat korupsi yang telah menyandera pemerintahan negeri kita, maka menghasilkan konsekuensi yaitu menguatnya plutokrasi






8
4.        Hancurnya Kedaulatan Rakyat
Dengan semakin banyaknya plutokrasi yang terjadi , maka kekayaan negara ini hanya di nikmati sekelompok tertentu saja, bukan rakyat pada umumnya. Seharusnya kedaulatan ada di tangan rakyat. Namun sekarang ini kedaulatan ada ditangan partai politik karena anggapan bahwa partailah bentuk refresentasi rakyat.

F.       DAMPAK MASIF KORUPSI TERHADAP PENEGAK HUKUM
1.        Fungsi Pemerintah Mandul
Dampak korupsi yang menghambat berjalannya fungsi pemerintahan sebagai pengampu kebijakan Negara,dapat di jelaskan sebagai berikut :
a. Korupsi menghambat peran negara dalam pengaturan alokasi
b. Korupsi menghambat negara melakukan pemerataan akses dan asset
c.    Korupsi juga memperlemah peran pemerintah dalam menjaga stabilitas   ekonomi dan politik  
2.        Hilangnya Kepercayaan Rakyat terhadap lembaga Negara
Korupsi yang terjadi pada lembaga negara di Indonesia yang sering diberitakan di berbagai media massa mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara tersebut menjadi hilang. Lembaga negara yang paling korup menurut barometer korupsi Global adalah :
a.      Legislatif ( Dewan Perwakilan Rakyat )
b.      Partai Politik
c.      Kepolisian
d.      Lembaga peradilan ( Mahkamah agung dan Kejaksaan Agung )

G.      DAMPAK  MASIF  KORUPSI  TERHADAP  PERTAHANAN  DAN  KEAMANAN
1.        Lemahnya Alutsista dan SDM
Indonesia adalah negara nomor 15 terluas di dunia , dengan luas daratan keseluruhan 1.919.440 km2 dan luas lautan 3,2 juta km2. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan  mempunyai 17.508  pulau. Saat ini kita seringkali


.9
mendapatkan berita dari berbagai media tentang bagaimana negara lain begitu mudah menerobos batas wilayah negara Indonesia,baik dari darat,laut maupun udara.Hal ini tidak terlepas dari lemahnya pengawasan dan alutsista yang dimiliki Indonesia.

2.        Lemahnya Garis Batas Negara
Indonesia mencatat kerugian sangat besar dari sektor kelautan ,seperti yang dilansir oleh kementerian kelautan dan perikanan RI yang menyatakan bahwa Indonesia mengalami kerugian 9,4 Triliun Rupiah per tahun akibat pencurian ikan oleh nelayan asing  (April 2011 ). Nelayan asing dari negara Malaysia,Vietnam,Philipina,Thailand sering sekali melanggar Zona  Ekonomi Eksklusif ( ZEE) Indonesia dan mengeruk kekayaan laut yang ada di Indonesia.

3.        Menguatnya Sisi Kekerasan  Dalam Masyarakat
Akumulasi dari rasa tidak  percaya , apatis , tekanan hidup , kemiskinan yang tidak berujung , jurang perbedaan kaya dan miskin yang sangat dalam , serta upaya menyelamatkan diri sendiri, menimbulkan efek  yang sangat merusak,yaitu kekerasan. Bahkan pada saat ini tempat ibadahpun bukan merupakan tempat teraman dari ancaman dan terorisme.

H.      DAMPAK MASIF KORUPSI TERHADAP LINGKUNGAN
1.        Korupsi dan Kerusakan Lingkungan Hidup
Tanggal 9 Desember silam ,masyarakat internasional memperingati Hari Anti Korupsi sedunia.Meski oleh berbagai lembaga, Indonesia termasuk  negara terkorup di dunia,namun itu tidak mengurangi minat masyarakat ikut memperingati momentum tersebut. Pemberantasan praktek korupsi,kolusi dan nepotisme,memang menjadi salah satu agenda reformasi nasional yang senantiasa disuarakan masyarakat menyusul tumbangnya regim orde baru. Namun menurut banyak kalangan, yang terjadi  justru pengembangbiakan korupsi , sehingga variannya bertambah banyak dan menjalar di



.10
semua lapisan masyarakat ,.Dampak dari mewabahnya penyakit korupsi,tidak hanya mendorong eskalasi kerusakan moral masyarakat , tapi juga menjadi akar penyebab kerusakan lingkungan hidup yang cenderung semakin mengganas dalam satu dekade terakhir.
Pembabatan hutan secara semena-mena ,alih fungsi hutan lindung tanpa mempertimbangkan dampak negatif bagi lingkungan , masuknya barang limbah berbahaya beracun (b3) secara illegal, terjadinya bencana banjir karena pembangunan yang didasarkan pada dokumen AMDAL ( Analisa Mengenai Dampak Lingkungan ) hasil rekayasa,mewabahnya ragam penyakit karena pembuangan limbah yang sembrono dan sebagainya, bila ditelusuri didalamnya pasti terdapat aroma korupsi,kolusi dan nepotisme. Praktek korupsi dalam bentuk kolusi antara para elit politik yang korup dan elit ekonomi yang serakah akan mengekspolitasi sumber daya alam secara semena-mena untuk keuntungan pribadi ,tanpa menghiraukan kesejahteraan warga dunia dan ekonomi bangsa sendiri.
Terjadi alih fungsi hutan lindung di beberapa daerah di sumatera yang telah menjebloskan sejumlah anggota DPR adalah salah satu contoh nyata persekongkolan antar elit yang korup dalam perusakan lingkungan hidup. Demikian pula,masuknya limbah berbahaya dari negara tetangga yang mengancam kelestarian lingkungan hidup ( termasuk didalamnya manusia ) tentu bisa terjadi karena adanya jalinan kerja yang melibatkan banyak pihak.











.11
BAB.III
PENUTUP

KESIMPULAN
Korupsi merupakan masalah paling krusial yang di hadapi oleh negara Indonesia , karena hampir di semua kehidupan terdapat praktek korupsi,baik yang dilakukan dalam skala kecil yang  hanya beberapa puluh ribu rupiah hingga dalam skala besar yang bernilai triliunan rupiah  seperti kasus BLBI. Juga baik yang dilakukan secara perorangan maupun secara berkelompok.
Dinegara Indonesia memang memiliki lembaga yang secara khusus mengurusi masalah korupsi seperti KPK dan Tipikor juga ada organisasi swasta yang mengawasi dan memantau praktek korupsi seperti ICW,Pepsi,TI ,dll.Tetapi hal itu tidak menjadi rasa takut sama sekali bagi para pelaku korupsi,buktinya korupsi terus berlangsung dan tidak ada tanda-tanda akan berhenti justru malah semakin menjadi jadi semakin besar dan semakin luas cakupannya,Baik kualitas maupun kuantitasnya : menurut Indonesian transparency ( TI ),negara Indonesia menempati peringkat 12 sebagai negara terkorup di dunia ,inilah yang terjadi di negara kita .
Akibat dari praktek korupsi maka rakyat kecillah yang paling menderita,karena perbuatan korupsi dapat berakibat pada kemerosotan ekonomi dan pengangguran yang meluas,hal ini  berimplikasi pada in come perkapita yang rendah dan daya beli yang rendah pula.
Kita sebagai generasi penerus tidak pantas untuk bersifat pasif  dan berpangku tangan melihat kenyataan tersebut tetapi harus secara aktif berupaya untuk merubahnya, memang tidak mudah untuk melakukannya tetapi kita tidak boleh menyerah begitu saja kita harus siap dan berani untuk melakukan perubahan dalam menghadapi permasalahan korupsi.  





4 comments:

  1. Coba perbaiki Blognya mas e

    ReplyDelete
  2. Coba perbaiki Blognya mas e

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Makasih ya pak infonya, tolong headernya agak di perbaiki Pak, saya kaget lihat fotonya hehe. Kontennya jadi tertutup hehehe mkasi

    ReplyDelete